Sabtu, 07 September 2019

RAGAM GERAK TARI GAMBIR ANOM DAN DOLALAK

1. Tari Gambir Anom
 
tarian ini termasuk tarian yang dipertunjukan di dalam keraton sebagai salah satu sambutan bagi tamu agung yang diperankan oleh seorang laki-laki. Hal ini tentu tidak dapat dilepaskan dari cerita yang dikisahkan dalam gerakan tari tersebut.

Adapun kisah cerita yang dibawakan dalam tarian ini yakni tentang tokoh irawan yang merupakan putra arjuna dan tengah jatuh cinta pada lawan jenisnya. Keunikan gerakan juga dapat kita lihat dengan jelas, dimana tarian ini selain memamerkan gerakan yang gemulai juga sedikit banyak memperlihatkan gerakan pantonim seperti berdandan, bingung dan lain sebagainya.

  
Meskipun pada awalnya tarian ini dibawakan oleh seorang penari laki-laki secara tunggal, namun dalam perkembangannya saat ini tak jarang penari tari gambir diperankan oleh seorang perempuan.


Ragam Gerak Tari Gambir Anom
A. Gerakan Tangan
1. Menthang
Menthang adalah meluruskan tangan kesamping.

2. Panggel
Panggel adalah mengadu pangkal kedua pergelangan tangan.

3. Nyekithing
Nyekithing adalah ujung jari tengah berhimpitan dengan ibu jari membentuk lingkaran.





4. Ukel
Ukel adalah gerakan memutar pergelangan tangan




5. Ukel Karno
Ukel Karno adalah gerakan memutar pergelangan tangan disamping telinga.

6. Ukel Pakis
Ukel Pakis adalah gerakan memutar pergelangan tengan di depan perut.

7. Trap Jamang
Trap Jamang adalah gerakan salah satu jari tangan nyekithing di samping telinga sedangkan lainnya jari merapat dan lurus di depan kening dengan posisi tangan menghadap ke bawah.




8. Ulap-ulap
Ulap-ulap adalah menggerakan jari-jari tangan diatas kepala.




9. Kebyok
Kebyok adalah gerakan mengentakkan sampur ke arah dalam sehingga melilit di lengan namun ujung sampur tetap dipegang.




10. Kebyak
Kebyak adalah gerakan mengentakkan sampur dari posisi kebyok ke arah luar, ujung sampur tetap dipegang.



11. Seblak Sampur
Seblak Sampur adalah gerakan tangan memegang pangkal smpur dari arah dalam kemudian mengurutkannya menuju ujung sampur sambil diluruskan kesamping sejajr dengan lambung.


12. Tawing-taweng
Tawing-taweng adalah gerakan salah satu tangan disam[ping telinga dengan jari tangan lurus dan rapat menghadap kebawah dan ibu jari menghadap keatas.

B. Gerakan Kaki

1. Jengkeng
Jengkeng yaitu dengan posisi kaki kanan diduduki dan kaki kiri dibuk sebar bahu dengan badan tegak.



2. Debeg
Debeg yaitu menghentakkan ujung telapak kaki dengan tumpuan pada tumit.




3.  Gejug
Gejug menjatuhkan ujung jari kaki ke belakang.



4. Kengser
Kengser yaitu bergerak kekiri dan kekanan dengan hanya menggeser kedua telapak kaki secara bergantian antara ujung kaki dan tumit.




5. Srisig
Srisig adalah lari keil dengan berjinjit.



6. Tanjak
Tanjak yaitu berdiri diam dengan kaki kanan serong kekanan didepan kaki kiri tumit kaki kanan sejajar ibu jari kaki kiri dengan jarak satu genggam tangan dan jai kaki kanan mencuat keatas.

7. Napak
Napak adalah sikap saat melangkah.

8. Ledhang
Ledhang yaitu gerakan tangan melambai seperti orang berjalan.

9.  Trecet
Trecet yaitu bergerak kekiri atau kekanan dengan posisi kaki tanjak, lutut ditekuk, dan telapak kaki jinjit lalu geser.

10. Mendhak
Mendhak adalah sikap berdiri dengan kedua lutut ditekuk sesuai dengan posisi telapak kaki.

11. Lumaksono
Lumaksono yaitu gerak kaki seperti orang berjalan.

12. Laku Telu
Laku Telu yaitu gerak kaki seperti lumaksono, namun dilakukan tiga langkah lalu esut.

13. Besut
Besut yaitu gerakan menarik kaki kanan dengan posisi semulanya kaki kanan terbuka selebar bahu dan serong kekanan sejajar kaki kiri.

14. Lilingan
 Lilingan adalah gerakan seperti lumaksono namun arahnya memutar atau seperti mengelilingi.

15. Nggroda
Nggroda yaitu gerakan siku ditekuk dengan pergelangan tangan menghadap badan.

16. Nyemprit
Nyemprit adalah posisi ibu jari bertemu dengan ujung jari telunjuk.

17. Ledhang
Ledhang yaitu gerakan tangan melambai seperti orang berjalan.



C. Gerakan Badan
1. Sembahan
Sembahan adalah gerakan yang bertujuan memberikan salam kepada orang yang menyaksikannya.

2. Hoyog
Hoyog yaitu gerakan badan yang dicondongkan kesamping kanan atau kiri dan kedua lutut sedikit ditekuk.

3. Entrag
Entrag adalah mengentakkan badan kebawah berkali-kal seolah mengeper.

4.  Kawilang Ogek
Kawilang Ogek lambung adalah gerakan yang menggerakkan perut kekanan dan kekiri.


    RAGAM GERAK TARI  DOLALAK   
  

   Kabupaten Purworejo memiliki salah satu tari kerakyatan yang menjadi ciri khas yaitu tari dolalak. Awal mula kehadirannya tidak diketahui secara pasti namun ada pada zaman penjajahan Belanda. Tari dolalak tercipta karena terinspirasi oleh perilaku serdadu Belanda pada saat beristirahat di camp-camp. Serdadu- serdadu tersebut beristirahat sambil minum-minuman keras, ada juga yang menyanyi dan berdansa ria. Aktifitas sehari-hari para serdadu di kamp ditiru oleh para pengikutnya yang kebanyakan pribumi, oleh sebab itu terciptalah tari dolalak yang bentuknya sederhana dan berulang-ulang. Tari dolalak ditarikan oleh para remaja putri yang berpakaian mirip serdadu Belanda,dan puncaknya digambarkan saat penari mendem atau kerasukan setan. Pengiring yang digunakan berupa: kendang, rebana dan bedug, sedangkan syair-syairnya tentang keagamaan, pendidikan dan juga berbagai kritik dan sindiran. Tari ini dapat ditarikan bersama penonton sehingga bisa disebut sebagai tari pergaulan. Tari dolalak mempunyai berbagai ragam sesuai dengan daerah asalnya misalnya; gaya Kaligesingan, Mlaranan, Sejiwanan, dan Banyuuripan.
   
   Tari dolalak berasal dari kata “do” dan “la-la” yang dimaksud not balok dari do,re,mi,fa,sol,la,si,do, yang diambil dari pendengaran penduduk pribumi yang berubah menjadi lidah jawa dolalak, sekitar tahun 1940. Tari ini oleh rakyat Indonesia diciptakan sebagai misi keagamaan dan politik untuk memerangi Belanda. Tari ini dipentaskan pada saat-saat tertentu, diantaranya; mantu,sunatan dan syukuran. Biasanya warga mengundang group tertentu yang disebut nanggap dalam bahasa jawa, tari ini ditarikan menjelang hajatan yaitu pada malam hari semalam suntuk. Dalam perkembangan selanjutnya kabupaten Purworejo memperhatikan perkembangannya kemudian mengangkat kesenian ini lewat penataran dan seminar tentang tari dolalak. Bahkan dolalak dijadikan muatan lokal dalam pendidikan dasar. 

   Unsur utama dari koreografi tari adalah gerak, karena gerak sebagai medium dasar tari yang dapat menimbulkan estetika tertentu. Gerak-gerak Dolalak terinspirasi dari gerak menyanyi, menari, berdansa dan pencak silat yang dilakukan serdadu belanda ketika lelah berlatih dalam tangsi milik Belanda. Motif geraknya rampak dan dinamis. Berdasarkan pernyataan Ibu Untariningsih, gerak-gerak Dolalak Bunga Rampai berasal dari gerak-gerak dasar Dolalak yang diajarkan oleh Bapak Cipto Siswoyo selaku sesepuh Grup Dolalak Budi Santosa yang dirangkai sedemikian rupa oleh Eko Marsono S.Kar sehingga menjadi lebih menarik. Gerak dasar Dolalak antara lain pencik, kirig, ngetol, dan siak. Urutan penyajian Dolalak Bunga Rampai diawali dengan syair lagu ikan cucut, pakai nanti, kembang mlati, makanlah sirih, kembang menur, kembang aren, kelap-kelip, numpak sepur, main-main, atas pisang dan saya cari serta diakhiri dengan kiprah. Kiprah hanya dilakukan oleh seorang penari ketika trance/mendem. Urutan Dolalak Bunga Rampai dilakukan tanpa jeda atau berhenti dari awal hingga akhir.
   
   Berikut penjelasan lebih rinci mengenai ragam gerak dasar Dolalak Bunga Rampai yaitu:
  
  1. Pencik yaitu gerak kesamping kanan atau kiri dengan kaki kiri jinjit, kaki kanan napak, tangan kiri nyiku keatas telapak tangan menghadap ke atas, tangan kanan lurus kesamping.Gerakan tangan kemudian dilakukan sebaliknya secara bergantian, namun gerak kaki tetap.
  2. Kirig yaitu gerak menggetarkan kedua bahu secara cepat, kedua kaki mendak.
  3. Ngetol yaitu gerak berjalan mendak sambil menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri, kedua tangan nyiku kedepan. Pose kedua jemari tangan, jari telunjuk lurus, sedang jari yang lain melengkung. Ibu jari melengkung ke dalam tangan.
  4. Siak yaitu tangan kiri seblak sampur, tangan kanan seblak ke kanan. Kemudian tangan kanan lurus ke samping, tangan kiri mengepal di trap cethik. Kaki kiri napak, kaki kanan jinjit kemudian tanjak kanan.
  5. Mbandhul yaitu gerak kaki kanan jinjit satu pecik di dekat kaki kiri. Tangan kanan mengepal, ibu jari mengarah ke lutut kaki kanan, tangan kiri dipinggang belakang dilanjutkan mengangkat kaki diikuti tangan kanan nekuk ibu jari dibahu kanan gerak ini dilakukan berulang-ulang.
  6. Taweng Lilingan yaitu tangan kanan atau tangan kiri seperti ulap-ulap tetapi jari telunjuk ditekuk, badan sedikit membungkuk dan tangan satunya dipinggang.
7. Dansa yaitu gerak bergandengan dua orang penari, kedua tangan diayunkan kekanan dan kekiri kemudian kaki diangkat bergantian kiri dan kanan, kepala ditekuk ke kanan kiri bersamaan dengan kaki.
  8. Kesutan yaitu gerak tangan kanan kiri ngrayung, telapak tangan menghadap ke atas di bawah tangan kiri, kaki kanan jinjit dilanjutkan kaki kanan tanjak, tangan kanan di  ukel menghadap ke atas melingkari tangan kanan kiri menjadi mentang. Tangan kiri naik ke atas dekat telinga kiri kemudian  ukel buka dan tutup.
  9. Tepis engklek yaitu menepukkan punggung tangan kanan ke telapak tangan kiri, sambil lari-lari kecil maju, kaki jejer dan engklek (meloncat dengan satu kaki), pada saat engklek tangan kanan ditarik mendekati telinga kanan, telapak tangan kanan menghadap ke belakang dan tangan kiri lurus telapak tangan menghadap ke depan.
  10. Lambean Miwir Sampur yaitu gerak jalan di tempat, kaki kanan di depan, tangan kanan menjepit sampur tangan kiri lenggang tanpa sampur.
  11. Kiprah yaitu gerak yang dilakukan salah satu penari sebagai gambaran trance. Gerak kiprah merupakan perpaduan dari beberapa gerak antara lain kirig, tepis, taweng, mentang dua tangan, dan ulap-ulap.
  
  • Pola Lantai
        Pola lantai yang biasa digunakan dalam tari Dolalak Bunga Rampai sangat bervariasi dari awal hingga akhir seperti garis horisontal, vertikal, diagonal, berbanjar, segitiga, setengah lingkaran, dan lingkaran. Pola lantai tari Dolalak Bunga Rampai ini tidak memiliki nilai atau simbol-simbol tertentu, pola lantai tergantung variasi masing-masing penari agar tidak monoton.Pola lantai yang digunakan yaitu horisontal, vertikal, piramida, huruf „V‟, zig-zag, lingkaran, setengah lingkaran, dan berpasangan.
  
  • Musik Iringan Tari 
         Iringan merupakan aspek penting dalam sebuah tarian. Iringan berfungsi untuk memberi kesan agar suasana pertunjukan lebih menarik. Instrumen musik yang digunakan dalam penyajian Dolalak Bunga Rampai terdiri dari 1 jidur/bedug, 1 kendang, 3 kemprang/rebana dan 2 vokal. Penyajian Dolalak Bunga Rampai disertai dengan nyanyian atau tembang yang syair lagunya berupa pantun. Berikut syair lagu yang dinyanyikan pada Dolalak Bunga Rampai: ikan cucut, pakai nanti, makanlah sirih, kelap-kelip, numpak sepur, main-main, atas pisang.

  • Rias dan Busana Tari
         Rias Dolalak Bunga Rampai menggunakan rias cantik dengan menggunakan eye shadow berwarna biru, merah, kuning, pemerah pipi, pensil alis dan lipstik agar terlihat lebih menarik. Busana Dolalak Bunga Rampai adalah baju atas berlengan panjang berwarna dasar hitam, celana pendek sebatas lutut berwarna dasar hitam, topi warna hitam, pangkat dengan rumbai-rumbai dari benang wol, sampur, kaos kaki dan kacamata hitam. Pangkat digunakan untuk menggambarkan seorang tentara Belanda yang menggunakan pangkat di bahu kanan dan kirinya.
  Penjelasan lebih rinci dijabarkan sebagai berikut:
  *Baju
   Baju yang digunakan model   kemeja berlengan panjang.   Hiasan baju adalah pada     bagian ujung lengan dan   bagian bawah baju. Motif   hiasan seperti bergerigi itu   disebut dengan untu walang.   Bagian punggung baju terdapat   gambar khas yaitu bunga,   daun, dan kupu-kupu. Pada   bahu kanan kiri diberi pangkat   dan bagian ujungnya diberi     rumbai-rumbai berwarna   merah atau kuning. Hiasan   pada baju tidak ada simbol   tertentu, hanya sebagai hiasan   pada baju.
  *Celana
  Celana yang digunakan celana pendek yang panjangnya sebatas lutut. Hiasan pada celana diberi motif untu walang seperti pada hiasan baju. Hiasan pada celana tidak ada simbol tertentu, hanya sebagai hiasan saja.
  * Topi
  Topi yang digunakan dalam Dolalak adalah topi pet. Samping kanan dan kiri topi diberi hiasan gembyok menggunakan benang wol berwarna merah dan kuning. Hiasan yang digunakan kain putih dan gambar bintang. 
  * Sampur
  Sampur menggunakan warna polos dan diikatkan pada pinggang bagian kiri. Panjang sampur tidak ditentukan, boleh tidak sama panjang.
  *Kaos kaki
  Kaos kaki yang digunakan biasanya kaos kaki sepak bola. Kaos kaki dengan ukuran panjang menutupi lutut. 
  * Kacamata
  Kacamata digunakan sebagai hiasan penutup mata berwarna hitam. Kacamata digunakan 
  pada saat sajian tari tunggal yang biasa terjadi pada waktu trance.

  • Tempat Pementasan dan Sesaji
  Tempat pementasan tari Dolalak Bunga Rampai disajikan di teras rumah, pendopo, 
  lapangan, dan panggung pentas. Kelengkapan di tempat pementasan ada sesaji. Sesaji biasanya berupa bunga dan makanan antara lain tumpeng, ayam panggang, pisang raja, rokok putih, wedang teh/kopi. Sesaji berfungsi untuk memohon agar tidak ada gangguan dalam pertunjukan.
  Sesaji setiap grup kesenian sangat relatif bergantung pada grup masing-masing.

  Simpulan Dan Saran
  Simpulan dalam penelitian ini dapat dikemukakan bahwa tari Dolalak sudah ada sejak sekitar tahun 1915, namun pada perkembangannya Dolalak dimodifikasi oleh seniman Purworejo menjadi beberapa versi salah satunya adalah Dolalak Bunga Rampai. Berdasarkan hasil pengumpulan data Dolalak Bunga Rampai dibentuk oleh koreografi tari, unsur pendukung tari, sistem nilai, dan fungsi tari Dolalak Bunga Rampai bagi masyarakat pendukungnya. Saran yang dimunculkan berdasarkan simpulan yaitu tari Dolalak sebagai suatu seni pertunjukan kerakyatan yang sudah ada pada zaman penjajahan Belanda perlu terus dikembangkan dan dilestarikan oleh generasi-generasi muda masyarakat Purworejo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar